BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sistem pengolahan transaksi mengolah data-data yang menggambarkan
operasional sehari-hari dari suatu perusahaan. Pengolahan transaksi ini akan
menghasilkan database. Database inilah yang akan digunakan oleh sistem lain
dalam perusahaan. Seperti sistem pengolahan transaksi perusahaan yang ada dalam
area distribusi bisnis (manufaktur, pedagang grosir, dan pengecer) yang
mengolah data pemesanan dari pelanggan, data pemesanan barang untuk stok atau
cadangan, dan mengelola buku kas induk.
Sistem informasi perusahaan lainnya selain sistem pengolahan transaksi
adalah sistem-sistem yang ditujukan untuk menunjang unit-unit organisasi.
Seperti sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.
Kedua sistem tesebut disesuaikan dengan kebutuhan – kebutuhan area bisnis.
Database dari sitem pengolahan transaks dan sistem organisasi mempunyai
nilai yang tinggi, namun sistem ini tidak mencukupi terutama pra pengguna
memerlukan catatan dari aktivitas perusahaan. Keadaan ini menghasilakan suatu
aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan hubungan dengan pelanggan atau Customer
Relationship Management (CRM). Kubutuhan CRM yang sangat besar maka penyimpanan
data digunakan data warehouse atau gudang data.
Perkembangan perangkat lunak khusus yang disebut OLAP (in line
application processing) dikembangkan untuk menyediakan berbagai bentuk
informasi bagi para pengguna gudang data serta kemampuannya dalam menyediakan
pola-pola data yang belum diketahui oleh pengguna. Tipe penambangan data (data
mining) ini dikenal dengan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
InsyaAllah, dalam makalah ini akan bahas mengenai pengolahan informasi
dalam pelaksanaannya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan sistem pengolahan transaksi?
2.
Apa
yang dimaksud dengan sistem informasi organisasi?
3.
Apa
yang dimaksud dengan manajemen hubungan dengan pelanggan?
4.
Apa
yang dimaksud dengan gudang data?
5.
Bagaimana
cara penyampaian informasi dan penambangan data?
C.
Tujuan Penulisan Masalah
1. Untuk mengetahui sistem pengolahan
transaksi bertugas mengolah data yang menggambarkan operasional sehari-hari
sebuah perusahaan.
2. Untuk mengetahui cara kerja sistem
informasi dan organisasi.
3. Untuk mengetahui maksud dari manajemen hubungan dengan pelanggan.
4. Untuk mengetahui maksud dari gudang data.
5. Untuk mengetahui cara penyampaian dan
penambangan data.
D.
Manfaat Penulisan Makalah
Agar mahasiswa/i memahami materi persepsi
dan pengambilan keputusan dalam perilaku organisasi.
BAB II
INFORMASI DALAM PELAKSANAAN
A.
Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
digunakan untuk sistem informasi yang bertugas mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan, mengubah data-data tersebut
menjadi informasi yang digunakan oleh pengguna di dalam dan di luar perusahaan.[1]
Sehingga basis data dapat terdistribusi dengan baik.
Basis data yang terdistribusi disini adalah basis data yang terdiri
dari kumpulan site (instalasi) yang dihubungkan satu dengan lainnya
menggunakan jaringan komunikasi. Setiap site merupakan basis data
sendiri atau masing-masing site merupakan betul-betul basis data yang
memiliki DBMS sendiri maupun perangkat lunak manajemen transaksi (termasuk loggin).
Lalu semua site setuju bekerjasama, sehingga pengguna pada site
mana saja dapat mengakses data di dalam jaringan, seolah data yang diakses
tersebut berada pada lokasi pengguna itu sendiri.[2]
Untuk sistem pengolahan transaksi ini memiliki satu tanggung jawab
untuk melengkapi informasi bagi setiap elemen lingkungan, kecuali pesaing.
Sebagai contoh, sistem pengolahan transaksi menyediakan faktur dan keterangan
yang diperlukan pengguna, formulir pemesanan barang bagi penyalur dan
menyediakan laporan tahunan bagi para pemegang saham dan pemilik perusahaan.[3]
Sistem yang digunakan oleh perusahaan distribusi, perusahaan distribusi adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk dan jasa kepada
pelanggan.[4]
Diagram Konteks
Sistem Distribusi:[5]
![[untitled.bmp]](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Selutuh sistem digambarkan dengan bentuk persegi panjang yang
ditengahnya diberi label “sistem distribusi”. Elemen-elemen lingkungan yang
berhubungan dengan sistem digambarkan dengan persegi panjang horizontal dan di
hubungkan ke sistem dengan tanda panah yang disebut aliran data.[6]
Elemen-elemen lingkungan dari sistem distribusi terdiri dari
pelanggan, pemasok, gudang penyimpanan barang dan manajemen. Pada dasarnya,
perusahaan adalah pelanggan dari pemasoknya. Pesanan yang diterima
perusahaan dari pelanggannya disebut pemesanan penjualan (sales order),
sedangkan pesanan yang dibuat perusahaan pada pemasoknya disebut pemesanan
pembelian (purchase order). Beberapa kasus perusahaan harus
mendapatkan kesepakatan (commitments) terlebih dahulu dari
pemasoknya sebelum pesanan pembelian di siapkan. Terkadang perusahaan mengirim
nota penolakan pesanan penjualan kepada pelanggannya karena pelanggan tersebut
memiliki catatan kredit yang buruk.[7]
Perusahaan maupun pemasok menggunakan faktur[8] untuk
mengingatkan pelanggan mengenai jumlah tagihan mereka dan kesepakatan untuk
mengambil tagihan-tagihan yang belum dibayar. Akhirnya, perusahaan maupun
pelanggannya harus membuat pembayaran (payment) untuk
pembelian-pembelian mereka.
Aliran data dari sistem distribusi ke manajemen terdiri dari
laporan-laporan akuntansi standar.[9] Semua
aliran data kecuali dua, terdiri dari sumber daya – sumber daya konseptual
yaitu data dan informasi. Dua pengecualian ini adalah aliran data dari pemasok
ke dalam sistem yang diberi label pengiriman (shipment), dan
aliran dari sistem ke gudang penyimpanan barang yang dibei label persediaan
(stock). Aliran data juga dapat mencerminkan aliran sumber daya
konseptual maupun fisik.
Subsistem
Utama Sistem Distribusi
Terdapat
beberapa subsistem yang terliba dalam sistem distribusi diantaranya:
1.
Subsistem Pemenuhan Pesanan Pelanggan
Proses memenuhi
pesanan dari pelanggan terdiri dari empat langkah, yaitu
1)
Sistem
pemasukan pesanan (order entry system) adalah memasukan pesanan
pelanggan ke dalam sistem
2)
sistem
inventory adalah mengelola catatan dan data barang yang ada di perusahaan,
3)
sistem
penagihan (billing system) adalah menyiapkan faktur untuk pelanggan,
4)
sistem
penerimaan pembayaran atau piutang dagang (accounts receivable system)
adalah mengumpulkan uang dan pembayaran dari pelanggan.
2.
Subsistem Pengisian Ulang Persediaan Barang
Terdapat 3 sistem utama yang terlibat dalam sistem pengisian ulang persediaan barang
yaitu:
1)
Sistem
pembelian (purchasing system): menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok
untuk persediaan yang dibutuhkan.
2)
Sistem
penerimaan (receiving system): menerima persediaan barang yang dipesan.
3)
Sistem
penerimaan pembayaran atau utang dagang (account payable system):
membuat pembayaran-pembayaran yang dipesan.
3.
Subsistem Pengelolaan Buku Kas Induk Perusahaan
Sistem buku
besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan
data akuntansi dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi gabungan secara gabungan. Terdapat sistem
terkait yaitu:
1)
Sistem
memperbaharui buku besar (update general ledger system): yang akan
membukukan catatan-catatan yang menguraikan bebagai tindakan dan transaksi
dalam buku besar.
2)
Sistem
pembuatan laporan manajemen (prepare management report system):
menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca, laporan laba rugi dan laporan
lainnya.
B.
Sistem Informasi Organisasi
Area-area bisnis dalam perusahaan-perusahaan seperti keuangan,
sumber daya manusia, pelayanan informasi, manufaktur, dan pemasaran menggunakan
database yamg dihasilkan oleh sistem pengolahan transaksi data-data dari
sumber-sumber lainnya, untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan oleh
manajer dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Setiap sistem telah
berkembang untuk setiap area bisnis, contohnya adalah sistem informasi
pemasaran (marketing information system – MKIS), dan sistem informasi
sumber daya manusia (human resoureces system – HRIS). Sistem informasi
lainnya juga diimplementasikan pada banyak perusahaan adalah sistem informasi
eksekutif (executive information system - EIS).[10]
1.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem
Informasi Pemasaran (Marketing Information System) adalah suatu sistem
berbasis komputer yang saling terhubung dengan Sistem Informasi Fungsional
lainnya untuk dapat mendukung kegiatan manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
permasalahan pemasaran produk pada perusahaan tersebut.[11] Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System -
MKIS) merupakan kombinasi antara subsistem output dan input yang terhubung
dengan basis data.
· Subsistem Output
Subsistem
Output memberi informasi mengenai unsur-unsur penting dalam bauran pemasaran.
Bauran pemasaran (marketing mix):
1)
Subsistem
produk: menyediakan informasi tentang produk-produk perusahaan.
2)
Subsistem
lokasi: menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
3)
Subsistem
promosi: menyediakan informasi tentang kegiatan-kegiatan pengiklanan dan
penjulan produk perusahaan.
4)
Subsistem
harga: bertugas membantu manajer perusahaan membuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan penentuan harga produk.
5)
Subsistem
terintegrasi: memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang
menggabungkan dan mempertimbangkan berbagai informasi yang diperoleh dari
keempat subsistem diatas. Contohnya, informasi yang disediakan oleh subsitem
terintegrasi adalah informasi mengenai ramalan atau perkiraan penjualan yang
mana informasi ini didapatkan dengan memeprtimbangkan interaksi antara
subsitem-subsistem pemasaran campuran.
Setiap output subsistem terdiri dari program-program yang tersusun
dalam perpustakaan perangkat lunak (software library). Para pengguna adalah
manajer seluruh perusahaan yang memiliki keterlibatan dalam aktifitas pemasaran
perusahaan.[12]
·
Subsistem
Input
Subsistem Input merupakan sistem pemerosesan transaksi yang
mengumpulkan data dari sumber-sumber lingkungan lalu memasukannya ke dalam
basis data. Subsistem Utama Input terdiri dari:[13]
1)
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction
Processing System) yang berfungsi dalam mengumpulkan data internal maupun
eksternal lalu dimasukkan kedalam basis data.
2)
Subsistem Riset Pemasaran (Marketing
Research Subsystem) yang berfungsi dalam mengumpulkan data internal
dan eksternal dengan melakukan studi-studi khusus.
3)
Subsistem Intelegensi Pemasaran (Marketing
Intellegence Subsystem) yang berfungsi mengumpulkan data eksternal yang
menginformasikan aktivitas para pesaing, pelanggan, dan unsur-unsur lain yang
mempengaruhi operasi pemasaran.
Diagram ini menunjukan kombinas input dan output dari subsitem yang
dihubungkan dengan database.

2.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources system -
HRIS) menyediakan informasi kepada seluruh manajer perusahaan mengenai sumber
daya manusia perusahaan. Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek
tertentu dari manajemen sumber daya manusia seperti perencanaan, perekrutan
tenaga kerja baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja,
peningkatan kesejahteraan pekerja, dan memepersiapkan laporan-laporan mengenai
sumber daya manusia yang diminta oleh lingkungan terutama lembaga pemerintah.
Model
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia:

Subsistem
Informasi Sumber Daya Manusia yaitu:[14]
1)
Subsistem
Perencanaan Tenaga Kerja : untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi ini meliputi informasi
untuk analisis perputaran tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu
sendiri.
2)
Subsistem
perekrutan: untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal dan internal.
Informasi ini diantaranya pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara,
perekrutan, dan analisis rekruitmen.
3)
Subsistem
Manajemen Angkatan Kerja : untuk mengelola sumber daya manusia di dalam
organisasi. Informasinya meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi
kerja, evaluasi keahlian, dan lainnya.
4)
Subsistem
Kompensasi: meliputi informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang
meliputi dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus.
5)
Subsistem
Benefit: benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih insentif yang
dihubungkan dengan kinerja karyawan, sedangkan benefit lebih ke manfaa tambahan
yang diterima karyawan seperti dana pensiun. Pensiun di perusahaan dapat berupa
defined contribution (perusahaan member kontribusi misalnya menambah 10% dari
gaji untuk tambahan pensiun diberikan langsung ke karyawan), defined benefit
(perusahaan menyediakan dana tiap bulannya disimpan di dana pensiun dan akan
diterima karyawan jika mereka pensiun).
6)
Subsistem
Pelaporan Lingkungan: informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan,
kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.
3.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system -
EIS) adalah sistem yang menyediakan informasi kepada manajer tingkat atas
mengenai kinerja perusahaan secara menyeluruh, namun sering juga digunakan
istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system -
ESS). EIS perusahaan biasanya unit
komputer khusus eksekutif yang dihubungkan dengan jaringan pusat komputer. Data
base yang berisi data dan informasi yang telah di preproses oleh komputer pusat
perusahaan. Eksekutif menggunakan informasi preproses untuk menghasilkan
informasi preformat atau melakukan sedikit pengolahan data. Pendekatan dengan
drill-down ini, eksekutif dapat menampilakan ringkasan informasi kemudian
secara bertahap tampilan ini diturunkan tingkat lebih rendah yaitu tingkat yang
berisi detail dari ringkasan pada tingkat sebelumnya.
C.
Manajemen Hubungan dengan Pelanggan
Data yang terdapat dalam database harus selalu baru sehingga
pengguna mempunyai landasan terbaik untuk mengambil keputusan dan memecahkan
masalah. Dalam merancang database didalamnya termasuk upaya untuk menyediakan
data-data lama meskipun dalam jumlah terbatas. Contohnya, seorang manajer
sumber daya manusia meninjau kembali kerja lembur yang dikerjakan beberapa
karyawan untuk mengetahui upah lembur yang harus dibayar beberapa tahun ke
depan. Tetapi sangat jarang database menyimpan data lebih dari satu tahun.
Kebutuhan akan data-data lama ini terjadi di bagian pemsaran,
manajer perlu melacak tingkah laku pembelian konsumen dalam jangka waktu yang
lama bahkan bertahun-tahun. Hal ini mendorong lahirnya sebuah strategi
pemasaran yang cukup populer yaitu manajemen hubungan pelanggan. Manajemen
hubungan pelanggan (customer relationship manajement -CRM) adalah sebuah bentuk
pengelohan hubungan antara perusahan dengan pelanggannya agar baik perusahaan
maupun pelanggan memperoleh keuntungan maksimum. Memupuk hubungan dengan
pelanggan lama adalah strategi pemasaran yang baik. Sistem CRM mengumpulkan
data-data pelanggan dalam jangka waktu yang lama, 5 sampai 10 tahun atau lebih.
Dan yang menjadi elemen pusat dari CRM adalah gudang data.
D.
Gudang Data atau Ware House
Ware House merupakan akumulasi terdahulu baik sebagai data utama
dan data back up. Ware House juga digunakan untuk mengambarkan suatu
tempat penyimpanan data dengan karakteristik sebagai berikut:[15]
a.
Data
diakumulasikan dengan cara menambah rekor baru pada data lama, bukan dengan cara
up date data lama menggunakan informasi baru.
b.
Data
dangat mudah diakses.
c.
Data
yang digunakan hanya untuk membuat keputusan dan tidak digunakan untuk operasi
perusahaan sehari-hari.
Data mart adalah database yang berisi data yang hanya menggambarkan
satu segmen operasi perusahaan. Contoh, sebuah perusahaan biasanya mempunyai
sebuah data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia. Pembuatan dan
penggunaan gudang data atau data mart disebut penggudangan data (data
warehousing) dan dilakukan oleh suatu sistem.
1.
Sistem Penggudangan Data
Gudang data adalah bagian pusat dari sistem penggudagan data yang
memasukan data ke dalam gudang, mengubahnya menjadi informasi dan membuat
informasi itu yang bermanfaat bagi pengguna. Sumber data utama adalah sistem
pengolahan transaksi.
Staging area adalah tempat dimana data diekstraksi, ditransformasi
dan dimasukan ke dalam sistem. Proses ini disingkat ETL (extraction,
transformation, loading). Ekstraksi adalah proses menggabungkan data dari
sumber-sumber berbeda, transformasi adalah proses membersihkan data,
menempatkan dalam format yang standar dan mempersiapkan ringkasannya. Proses
loading adalah proses memasukan data ke dalam gudang data. Metadata berarti
“data dalam data” yaitu data yang menjelaskan mengenai data yang ada dalam
penyimpanan data.
2.
Cara Data Disimpan dalam Ware House
Setiap data yang masuk akan di pisahkan dalam jenis tabel yang
berbeda untuk dihubungkan menjadi paket informasi. Jenis Tabel yang digunakan
yaitu:[16]
1)
Tabel
dimensi: mengidentifikasi dan deskriptif data yang akan disimpan.
2)
Tabel
fakta: merupakan data yang berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas,
objek dan aktivitas.
3)
Paket
informasi: merupakan penggabungan dua tabel diatas, yang akan digunakan untuk
suatu aktivitas tertentu.
E.
Penyampaian Informasi
Elemen
terakhir dalam sistem penggudangan data
adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapat data dari tempat penyimpanan
data, mengubah data menjadi informasi dan membuat informasi tersedia bagi para
pengguna.[17]
Proses navigasi menurun memasuki tingkat-tingkat informasi yang lebih detail
disebut drill-down. Proses navigasi untuk naik ke tingkat yang lebih
tinggi disebut roll up.[18]
Pengguna dapat
melakukan drill across yaitu berpindah dari satu data ke data lainnya
secara cepat, dan drill though yaitu dimana pengguna berpindah dari
tingkat ringkasan data ke tingkat data yang lebih detail. Sebagai tambahan ada
jenis perangkat unak khusus gudang data yaitu OLAP (online analitycal
processing) atau pengolahan analisis online. OLAP memudahkan pengguna untuk
berkomunikasi dengan gudang data melalui interface tampil grafis dan interface
web, dan dengan cepat menghasilkan berbagai bentuk informasi termasuk grafik.
Ada dua
pendekatan terhadap OLAP yaitu:
1)
ROLAP
(relation online analitycal processing) atau hubungan pengolahan analisis
online yang memanfaatkan sistem manajemen database relasional.
2)
MOLAP
(multidimensional online analitycal processing) atau sistem manajemen
database multidimensional khusus.
Data ROLAP biasanya tersedia ada dalam format detail dan harus
dilakukan analisis untuk mendapatkan bentuk ringkasan. Data MOLAP data secara
khusus harus diolah lebih dahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai
tingkat detail dan disusun dengan berbagai dimensi.Perbedaan utama adalah bahwa
unit komputer pengguna MOLAP meliputi download multidimensional database.[19]
F.
Penambangan Data
Penambangan data adalah proses menemukan hubungan antara data yang
tidak dikenal dengan pemakai. Penambangan data membantu pengguna dengan cara
menemukan hubungan dan menampilkannya dalam bentuk yang mudah dimengerti
sehingga digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan. Ada dua cara utama
untuk melakukan penambangan data yaitu verifikasi hipotesis dan penemuan
pengetahuan.[20]
1.
Verifikasi
Hipotesis
Hipotesis
pengguna mengenai bagaimana data dihubungkan disebut sebagai verifikasi
hipotesis. Kekurangan dari pendekatan ini adalah bahwa proses pengaksesan
kembali dilakukan seluruhnya oleh pengguna.
2.
Penemuan
Pengetahuan
Penemuan
pengetahuan memberikan kontribusi yang besar yaitu menjadikan sistem penggudangan
data mempunyai kemampuan untuk menganalisis data lebih dari yang dapat
dilakukan oleh para pengguna.
BAB III
PENUTUP
Dalam
selesainya penyusunan makalah ini, kami dapat menghasilkan:
A.
Kesimpulan
Sistem informasi dalam sebuah perusahaan dibentuk dengan tujuan
untuk mempermudah para pengambil keputusan dalam melakukan kebijakan, dengan
adanya sistem infomasi maka data yang dibutuhkan dapat dengan mudah diakses dan
dapat selalu di perbaharui sesuai keadaan perusahaan, selain itu sistem
informasi berguna untuk meninjau dan memantau perkembangan perusahaan baik dari
segi pemasaran, keuangan, produksi dan distribusi barang. Namun hal itu tidak
terlepas dari pemahaman dan penggunaan SDM yang mengoprasikan sistem informasi
tersebut.
B.
Saran
Memberikan kritikan dan masukkan yang membangun untuk kebaikan
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mcleod, Raymond dan George Schell.
2007. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.
Subekti,
Muhammad. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bogor : Ghalia Indonesia.
[1] Raymond
Mcleod dan George Schell, Sistem Informasi Manajemen,( Jakarta: PT.
Indeks, 2007), hlm. 213.
[2] Muhammad
Subekti, Sistem Manajemen Basis Data, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004),
hlm. 186-187.
[3] Raymond
Mcleod dan George Schell, Op.cit, hlm. 214.
[4] Ibid,
hlm. 214.
[5] Raymond
Mcleod dan George Schell, Op.cit, hlhlm. 215.
[6] Ibid,
hlm. 215.
[7]
Raymon Mcleod dan George Schell, op.cit, hlm. 215
[8]
Faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang
mencatat daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan
pembayaran.
[9]
Raymond Mcload dan George Schell, Ibid, hlm. 215.
[10]
Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 219.
[11]
http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/07/sistem-informasi-pemasaran-marketing.html
(dikutip Rabu, 22/10/2014, pukul 23:27 WIB)
[12] Raymond
Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 220.
[13] http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/07/sistem-informasi-pemasaran-marketing.html
(dikutip Jum’at, 24/10/14, pukul 21:04 WIB)
[14] http://aditnanda.wordpress.com/category/sistem-informasi-manajemen/
(dikutip Jum’at, 24/10/2014, pukul 21: 30 WIB)
[15] Raymond
Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 225.
[16] http://www.slideshare.net/gilangbewok/bab-8-18-slide
(dikutip Jum’at, 24/10/14, pukul 23: 46 WIB)
[17] Raymond
Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 230.
[18] Ibid,
hlm.230.
[19] Raymond
Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 231.
[20] Ibid,
hlm. 232.
0 komentar:
Posting Komentar