Kamis, 20 November 2014

Pelaksanaan Informasi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Sistem pengolahan transaksi mengolah data-data yang menggambarkan operasional sehari-hari dari suatu perusahaan. Pengolahan transaksi ini akan menghasilkan database. Database inilah yang akan digunakan oleh sistem lain dalam perusahaan. Seperti sistem pengolahan transaksi perusahaan yang ada dalam area distribusi bisnis (manufaktur, pedagang grosir, dan pengecer) yang mengolah data pemesanan dari pelanggan, data pemesanan barang untuk stok atau cadangan, dan mengelola buku kas induk.
Sistem informasi perusahaan lainnya selain sistem pengolahan transaksi adalah sistem-sistem yang ditujukan untuk menunjang unit-unit organisasi. Seperti sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia. Kedua sistem tesebut disesuaikan dengan kebutuhan – kebutuhan area bisnis.
Database dari sitem pengolahan transaks dan sistem organisasi mempunyai nilai yang tinggi, namun sistem ini tidak mencukupi terutama pra pengguna memerlukan catatan dari aktivitas perusahaan. Keadaan ini menghasilakan suatu aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan hubungan dengan pelanggan atau Customer Relationship Management (CRM). Kubutuhan CRM yang sangat besar maka penyimpanan data digunakan data warehouse atau gudang data.
Perkembangan perangkat lunak khusus yang disebut OLAP (in line application processing) dikembangkan untuk menyediakan berbagai bentuk informasi bagi para pengguna gudang data serta kemampuannya dalam menyediakan pola-pola data yang belum diketahui oleh pengguna. Tipe penambangan data (data mining) ini dikenal dengan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
InsyaAllah, dalam makalah ini akan bahas mengenai pengolahan informasi dalam pelaksanaannya.
B.   Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan sistem pengolahan transaksi?
2.     Apa yang dimaksud dengan sistem informasi organisasi?
3.     Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan dengan pelanggan?
4.     Apa yang dimaksud dengan gudang data?
5.     Bagaimana cara penyampaian informasi dan penambangan data?
C.     Tujuan Penulisan Masalah
1.     Untuk mengetahui sistem pengolahan transaksi bertugas mengolah data yang menggambarkan operasional sehari-hari sebuah perusahaan.
2.     Untuk mengetahui cara kerja sistem informasi dan organisasi.
3.     Untuk mengetahui maksud dari manajemen hubungan dengan pelanggan.
4.     Untuk mengetahui maksud dari gudang data.
5.     Untuk mengetahui cara penyampaian dan penambangan data.

D.   Manfaat Penulisan Makalah
Agar mahasiswa/i memahami materi persepsi dan pengambilan keputusan dalam perilaku organisasi.

BAB II
INFORMASI DALAM PELAKSANAAN
A. Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system) digunakan untuk sistem informasi yang bertugas mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan, mengubah data-data tersebut menjadi informasi yang digunakan oleh pengguna di dalam dan di luar perusahaan.[1] Sehingga basis data dapat terdistribusi dengan baik.
Basis data yang terdistribusi disini adalah basis data yang terdiri dari kumpulan site (instalasi) yang dihubungkan satu dengan lainnya menggunakan jaringan komunikasi. Setiap site merupakan basis data sendiri atau masing-masing site merupakan betul-betul basis data yang memiliki DBMS sendiri maupun perangkat lunak manajemen transaksi (termasuk loggin). Lalu semua site setuju bekerjasama, sehingga pengguna pada site mana saja dapat mengakses data di dalam jaringan, seolah data yang diakses tersebut berada pada lokasi pengguna itu sendiri.[2]
Untuk sistem pengolahan transaksi ini memiliki satu tanggung jawab untuk melengkapi informasi bagi setiap elemen lingkungan, kecuali pesaing. Sebagai contoh, sistem pengolahan transaksi menyediakan faktur dan keterangan yang diperlukan pengguna, formulir pemesanan barang bagi penyalur dan menyediakan laporan tahunan bagi para pemegang saham dan pemilik perusahaan.[3] Sistem yang digunakan oleh perusahaan distribusi, perusahaan distribusi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk dan jasa kepada pelanggan.[4]
Diagram Konteks Sistem Distribusi:[5]
[untitled.bmp]
Selutuh sistem digambarkan dengan bentuk persegi panjang yang ditengahnya diberi label “sistem distribusi”. Elemen-elemen lingkungan yang berhubungan dengan sistem digambarkan dengan persegi panjang horizontal dan di hubungkan ke sistem dengan tanda panah yang disebut aliran data.[6]
Elemen-elemen lingkungan dari sistem distribusi terdiri dari pelanggan, pemasok, gudang penyimpanan barang dan manajemen. Pada dasarnya, perusahaan adalah pelanggan dari pemasoknya. Pesanan yang diterima perusahaan dari pelanggannya disebut pemesanan penjualan (sales order), sedangkan pesanan yang dibuat perusahaan pada pemasoknya disebut pemesanan pembelian (purchase order). Beberapa kasus perusahaan harus mendapatkan kesepakatan (commitments) terlebih dahulu dari pemasoknya sebelum pesanan pembelian di siapkan. Terkadang perusahaan mengirim nota penolakan pesanan penjualan kepada pelanggannya karena pelanggan tersebut memiliki catatan kredit yang buruk.[7]
Perusahaan maupun pemasok menggunakan faktur[8] untuk mengingatkan pelanggan mengenai jumlah tagihan mereka dan kesepakatan untuk mengambil tagihan-tagihan yang belum dibayar. Akhirnya, perusahaan maupun pelanggannya harus membuat pembayaran (payment) untuk pembelian-pembelian mereka.
Aliran data dari sistem distribusi ke manajemen terdiri dari laporan-laporan akuntansi standar.[9] Semua aliran data kecuali dua, terdiri dari sumber daya – sumber daya konseptual yaitu data dan informasi. Dua pengecualian ini adalah aliran data dari pemasok ke dalam sistem yang diberi label pengiriman (shipment), dan aliran dari sistem ke gudang penyimpanan barang yang dibei label persediaan (stock). Aliran data juga dapat mencerminkan aliran sumber daya konseptual maupun fisik.
Subsistem Utama Sistem Distribusi
Terdapat beberapa subsistem yang terliba dalam sistem distribusi diantaranya:
1.     Subsistem Pemenuhan Pesanan Pelanggan
Proses memenuhi pesanan dari pelanggan terdiri dari empat langkah, yaitu
1)   Sistem pemasukan pesanan (order entry system) adalah memasukan pesanan pelanggan ke dalam sistem
2)   sistem inventory adalah mengelola catatan dan data barang yang ada di perusahaan,
3)   sistem penagihan (billing system) adalah menyiapkan faktur untuk pelanggan,
4)   sistem penerimaan pembayaran atau piutang dagang (accounts receivable system) adalah mengumpulkan uang dan pembayaran dari pelanggan. 

2.     Subsistem Pengisian Ulang Persediaan Barang
Terdapat 3 sistem utama yang terlibat dalam  sistem pengisian ulang persediaan barang yaitu:
1)     Sistem pembelian (purchasing system): menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
2)     Sistem penerimaan (receiving system): menerima persediaan barang yang dipesan.
3)     Sistem penerimaan pembayaran atau utang dagang (account payable system): membuat pembayaran-pembayaran yang dipesan.

3.     Subsistem Pengelolaan Buku Kas Induk Perusahaan
Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data akuntansi dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan operasi gabungan secara gabungan. Terdapat sistem terkait yaitu:
1)     Sistem memperbaharui buku besar (update general ledger system): yang akan membukukan catatan-catatan yang menguraikan bebagai tindakan dan transaksi dalam buku besar.
2)     Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system): menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca, laporan laba rugi dan laporan lainnya.



B.   Sistem Informasi Organisasi
Area-area bisnis dalam perusahaan-perusahaan seperti keuangan, sumber daya manusia, pelayanan informasi, manufaktur, dan pemasaran menggunakan database yamg dihasilkan oleh sistem pengolahan transaksi data-data dari sumber-sumber lainnya, untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan oleh manajer dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Setiap sistem telah berkembang untuk setiap area bisnis, contohnya adalah sistem informasi pemasaran (marketing information system – MKIS), dan sistem informasi sumber daya manusia (human resoureces system – HRIS). Sistem informasi lainnya juga diimplementasikan pada banyak perusahaan adalah sistem informasi eksekutif (executive information system - EIS).[10]
1.     Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System) adalah suatu sistem berbasis komputer yang saling terhubung dengan Sistem Informasi Fungsional lainnya untuk dapat mendukung kegiatan manajemen perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan pemasaran produk pada perusahaan tersebut.[11] Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System - MKIS) merupakan kombinasi antara subsistem output dan input yang terhubung dengan basis data.
·       Subsistem Output
Subsistem Output memberi informasi mengenai unsur-unsur penting dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix):
1)     Subsistem produk: menyediakan informasi tentang produk-produk perusahaan.
2)     Subsistem lokasi: menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
3)     Subsistem promosi: menyediakan informasi tentang kegiatan-kegiatan pengiklanan dan penjulan produk perusahaan.
4)     Subsistem harga: bertugas membantu manajer perusahaan membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan penentuan harga produk.
5)     Subsistem terintegrasi: memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang menggabungkan dan mempertimbangkan berbagai informasi yang diperoleh dari keempat subsistem diatas. Contohnya, informasi yang disediakan oleh subsitem terintegrasi adalah informasi mengenai ramalan atau perkiraan penjualan yang mana informasi ini didapatkan dengan memeprtimbangkan interaksi antara subsitem-subsistem pemasaran campuran.
Setiap output subsistem terdiri dari program-program yang tersusun dalam perpustakaan perangkat lunak (software library). Para pengguna adalah manajer seluruh perusahaan yang memiliki keterlibatan dalam aktifitas pemasaran perusahaan.[12]
·       Subsistem Input
Subsistem Input merupakan sistem pemerosesan transaksi yang mengumpulkan data dari sumber-sumber lingkungan lalu memasukannya ke dalam basis data. Subsistem Utama Input terdiri dari:[13]
1)   Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) yang berfungsi dalam mengumpulkan data internal maupun eksternal lalu dimasukkan kedalam basis data.
2)   Subsistem Riset Pemasaran (Marketing Research Subsystem) yang berfungsi dalam  mengumpulkan data internal dan eksternal dengan melakukan studi-studi khusus.
3)   Subsistem Intelegensi Pemasaran (Marketing Intellegence Subsystem) yang berfungsi mengumpulkan data eksternal yang menginformasikan aktivitas para pesaing, pelanggan, dan unsur-unsur lain yang mempengaruhi operasi pemasaran.
Diagram ini menunjukan kombinas input dan output dari subsitem yang dihubungkan dengan database.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2r_KIwlDO8Cxm1UWJDoutjepz5wXHu0J14qR6IPxNvKhs01FAgheOCEuXQkf46Sk7xX4s7s7VRhbAfMr1JeFfzJXBWExsmCD29w-lXhGW9H4sq_CuU36e9nCM3gi3ipIJsqncpB9kuhY/s1600/3.JPG

2.     Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources system - HRIS) menyediakan informasi kepada seluruh manajer perusahaan mengenai sumber daya manusia perusahaan. Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari manajemen sumber daya manusia seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan kesejahteraan pekerja, dan memepersiapkan laporan-laporan mengenai sumber daya manusia yang diminta oleh lingkungan terutama lembaga pemerintah.

Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia:
http://aditnanda.files.wordpress.com/2014/01/6-2.jpg
Subsistem Informasi Sumber Daya Manusia yaitu:[14]
1)     Subsistem Perencanaan Tenaga Kerja : untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
2)     Subsistem perekrutan: untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal dan internal. Informasi ini diantaranya pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekrutan, dan analisis rekruitmen.
3)     Subsistem Manajemen Angkatan Kerja : untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasinya meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, dan lainnya.
4)     Subsistem Kompensasi: meliputi informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus.
5)     Subsistem Benefit: benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawan, sedangkan benefit lebih ke manfaa tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun. Pensiun di perusahaan dapat berupa defined contribution (perusahaan member kontribusi misalnya menambah 10% dari gaji untuk tambahan pensiun diberikan langsung ke karyawan), defined benefit (perusahaan menyediakan dana tiap bulannya disimpan di dana pensiun dan akan diterima karyawan jika mereka pensiun).
6)     Subsistem Pelaporan Lingkungan: informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.

3.     Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system - EIS) adalah sistem yang menyediakan informasi kepada manajer tingkat atas mengenai kinerja perusahaan secara menyeluruh, namun sering juga digunakan istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system - ESS).  EIS perusahaan biasanya unit komputer khusus eksekutif yang dihubungkan dengan jaringan pusat komputer. Data base yang berisi data dan informasi yang telah di preproses oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif menggunakan informasi preproses untuk menghasilkan informasi preformat atau melakukan sedikit pengolahan data. Pendekatan dengan drill-down ini, eksekutif dapat menampilakan ringkasan informasi kemudian secara bertahap tampilan ini diturunkan tingkat lebih rendah yaitu tingkat yang berisi detail dari ringkasan pada tingkat sebelumnya.



C.   Manajemen Hubungan dengan Pelanggan
Data yang terdapat dalam database harus selalu baru sehingga pengguna mempunyai landasan terbaik untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Dalam merancang database didalamnya termasuk upaya untuk menyediakan data-data lama meskipun dalam jumlah terbatas. Contohnya, seorang manajer sumber daya manusia meninjau kembali kerja lembur yang dikerjakan beberapa karyawan untuk mengetahui upah lembur yang harus dibayar beberapa tahun ke depan. Tetapi sangat jarang database menyimpan data lebih dari satu tahun.
Kebutuhan akan data-data lama ini terjadi di bagian pemsaran, manajer perlu melacak tingkah laku pembelian konsumen dalam jangka waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Hal ini mendorong lahirnya sebuah strategi pemasaran yang cukup populer yaitu manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship manajement -CRM) adalah sebuah bentuk pengelohan hubungan antara perusahan dengan pelanggannya agar baik perusahaan maupun pelanggan memperoleh keuntungan maksimum. Memupuk hubungan dengan pelanggan lama adalah strategi pemasaran yang baik. Sistem CRM mengumpulkan data-data pelanggan dalam jangka waktu yang lama, 5 sampai 10 tahun atau lebih. Dan yang menjadi elemen pusat dari CRM adalah gudang data.
D.   Gudang Data atau Ware House
Ware House merupakan akumulasi terdahulu baik sebagai data utama dan data back up. Ware House juga digunakan untuk mengambarkan suatu tempat penyimpanan data dengan karakteristik sebagai berikut:[15]
a.      Data diakumulasikan dengan cara menambah rekor baru pada data lama, bukan dengan cara up date data lama menggunakan informasi baru.
b.     Data dangat mudah diakses.
c.      Data yang digunakan hanya untuk membuat keputusan dan tidak digunakan untuk operasi perusahaan sehari-hari.
Data mart adalah database yang berisi data yang hanya menggambarkan satu segmen operasi perusahaan. Contoh, sebuah perusahaan biasanya mempunyai sebuah data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia. Pembuatan dan penggunaan gudang data atau data mart disebut penggudangan data (data warehousing) dan dilakukan oleh suatu sistem.
1.     Sistem Penggudangan Data
Gudang data adalah bagian pusat dari sistem penggudagan data yang memasukan data ke dalam gudang, mengubahnya menjadi informasi dan membuat informasi itu yang bermanfaat bagi pengguna. Sumber data utama adalah sistem pengolahan transaksi.
Staging area adalah tempat dimana data diekstraksi, ditransformasi dan dimasukan ke dalam sistem. Proses ini disingkat ETL (extraction, transformation, loading). Ekstraksi adalah proses menggabungkan data dari sumber-sumber berbeda, transformasi adalah proses membersihkan data, menempatkan dalam format yang standar dan mempersiapkan ringkasannya. Proses loading adalah proses memasukan data ke dalam gudang data. Metadata berarti “data dalam data” yaitu data yang menjelaskan mengenai data yang ada dalam penyimpanan data.
2.     Cara Data Disimpan dalam Ware House
Setiap data yang masuk akan di pisahkan dalam jenis tabel yang berbeda untuk dihubungkan menjadi paket informasi. Jenis Tabel yang digunakan yaitu:[16]
1)     Tabel dimensi: mengidentifikasi dan deskriptif data yang akan disimpan.
2)     Tabel fakta: merupakan data yang berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek dan aktivitas.
3)     Paket informasi: merupakan penggabungan dua tabel diatas, yang akan digunakan untuk suatu aktivitas tertentu.

E.   Penyampaian Informasi
Elemen terakhir  dalam sistem penggudangan data adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapat data dari tempat penyimpanan data, mengubah data menjadi informasi dan membuat informasi tersedia bagi para pengguna.[17] Proses navigasi menurun memasuki tingkat-tingkat informasi yang lebih detail disebut drill-down. Proses navigasi untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi disebut roll up.[18]
Pengguna dapat melakukan drill across yaitu berpindah dari satu data ke data lainnya secara cepat, dan drill though yaitu dimana pengguna berpindah dari tingkat ringkasan data ke tingkat data yang lebih detail. Sebagai tambahan ada jenis perangkat unak khusus gudang data yaitu OLAP (online analitycal processing) atau pengolahan analisis online. OLAP memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dengan gudang data melalui interface tampil grafis dan interface web, dan dengan cepat menghasilkan berbagai bentuk informasi termasuk grafik.


Ada dua pendekatan terhadap OLAP yaitu:
1)     ROLAP (relation online analitycal processing) atau hubungan pengolahan analisis online yang memanfaatkan sistem manajemen database  relasional.
2)     MOLAP (multidimensional online analitycal processing) atau sistem manajemen database multidimensional khusus.
Data ROLAP biasanya tersedia ada dalam format detail dan harus dilakukan analisis untuk mendapatkan bentuk ringkasan. Data MOLAP data secara khusus harus diolah lebih dahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat detail dan disusun dengan berbagai dimensi.Perbedaan utama adalah bahwa unit komputer pengguna MOLAP meliputi download multidimensional database.[19]
F.   Penambangan Data
Penambangan data adalah proses menemukan hubungan antara data yang tidak dikenal dengan pemakai. Penambangan data membantu pengguna dengan cara menemukan hubungan dan menampilkannya dalam bentuk yang mudah dimengerti sehingga digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan. Ada dua cara utama untuk melakukan penambangan data yaitu verifikasi hipotesis dan penemuan pengetahuan.[20]
1.     Verifikasi Hipotesis
Hipotesis pengguna mengenai bagaimana data dihubungkan disebut sebagai verifikasi hipotesis. Kekurangan dari pendekatan ini adalah bahwa proses pengaksesan kembali dilakukan seluruhnya oleh pengguna.
2.     Penemuan Pengetahuan
Penemuan pengetahuan memberikan kontribusi yang besar yaitu menjadikan sistem penggudangan data mempunyai kemampuan untuk menganalisis data lebih dari yang dapat dilakukan oleh para pengguna.
BAB III
PENUTUP

Dalam selesainya penyusunan makalah ini, kami dapat menghasilkan:
A.     Kesimpulan
Sistem informasi dalam sebuah perusahaan dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah para pengambil keputusan dalam melakukan kebijakan, dengan adanya sistem infomasi maka data yang dibutuhkan dapat dengan mudah diakses dan dapat selalu di perbaharui sesuai keadaan perusahaan, selain itu sistem informasi berguna untuk meninjau dan memantau perkembangan perusahaan baik dari segi pemasaran, keuangan, produksi dan distribusi barang. Namun hal itu tidak terlepas dari pemahaman dan penggunaan SDM yang mengoprasikan sistem informasi tersebut.
B.     Saran
Memberikan kritikan dan masukkan yang membangun untuk kebaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Mcleod, Raymond dan George Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.
Subekti, Muhammad. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bogor : Ghalia Indonesia.



[1] Raymond Mcleod dan George Schell, Sistem Informasi Manajemen,( Jakarta: PT. Indeks, 2007), hlm. 213.
[2] Muhammad Subekti, Sistem Manajemen Basis Data, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 186-187.
[3] Raymond Mcleod dan George Schell, Op.cit, hlm. 214.
[4] Ibid, hlm. 214.
[5] Raymond Mcleod dan George Schell, Op.cit, hlhlm. 215.
[6] Ibid, hlm. 215.
[7] Raymon Mcleod dan George Schell, op.cit, hlm. 215
[8] Faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran.
[9] Raymond Mcload dan George Schell, Ibid, hlm. 215.
[10] Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 219.
[12] Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 220.
[14] http://aditnanda.wordpress.com/category/sistem-informasi-manajemen/ (dikutip Jum’at, 24/10/2014, pukul 21: 30 WIB)
[15] Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 225.
[16] http://www.slideshare.net/gilangbewok/bab-8-18-slide (dikutip Jum’at, 24/10/14, pukul 23: 46 WIB)
[17] Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 230.
[18] Ibid, hlm.230.
[19] Raymond Mcload dan George Schell, op.cit, hlm. 231.
[20] Ibid, hlm. 232.

0 komentar: